TOTAL E&P INDONESIE Scholarship for ITB Profesional Master in Petroleum Engineering – 2010

Total E&P Indonesie will grant a substantial number of scholarships for students from the best Indonesian Universities with good Technical or Scientific majors in support of the ITB Professional Masters in Petroleum Engineering.

This program is considered as one of TOTAL E&P Indonesie’s commitment to develop human resources in their core business by giving a financial support to outstanding Indonesian students and also further developing the institutes of higher learning by encouraging international coorperation.

The scholarship candidates should:

  1. be in their 8th semeser or have already graduated in the previous semester ,in any engineering major or a relevant science discipline such as geology, physics, chemistry, or mathematics from reputable university.
  2. have good academic records with GPA min 3.00,
  3. english proficiency of 500 TOEFL or follow the TOEFL test arranged by ITB and obtain the passing mark of 500,
  4. pass the Academic Potency Test conducted by OTO BAPPENAS at ITB with a minimum score of 500.

Total E&P Indonesie will conduct the selection process together with ITB. The grantees will be entitled to have their tuition fees paid. The fee for the Professional Master PE has been fixed at Rp. 75.000.000, payable Rp. 25.000.000/semester.

A certain number of the successful Scholarship holders will be offered pre-employment agreements with TOTAL E&P Inonesie where in addition to the tuition fees, a comparative living allowance will be offered to cover lodging, books, and other expenses during the period of the course.

An obligation to work with TOTAL E&P Indonesie will be required for a period of 2n+1 in which n is the number of years of the pre-employment agreement between the scholarship holder and TOTAL E&P Indonesie.

Deadline: March 29th 2010 (For ITB applicant, others maybe not so different)

Labtek Berganti Nama

Perubahan status ITB menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) membawa banyak konsekuensi. Salah satunya yaitu subsidi dana pendidikan dari pemerintah dipandang tidak lagi mencukupi oleh rektorat. Guna menyeimbangkan neraca keuangannya, ITB harus mencari dana sendiri. Pencarian dan pengelolaan dana kemudian dilakukan oleh tiga satuan utama yaitu Satuan Akademik, Satuan Usaha Komersial (SUK) dan Satuan Kekayaan dan Dana (SKD). Satuan Akademik berfungsi mengelola keuangan, sumberdaya insani, dan sarana – prasarana, serta perencanaan untuk meningkatkan efisiensi dan koordinasi dalam bidang sumberdaya. Satuan Usaha Komersial berfungsi untuk mengelola usaha komersial ITB. Sedangkan Satuan Kekayaan dan Dana bertugas mengelola dana donasi dari alumni, pemerintah atau masyarakat. Program cinta ITB menjadi salah satu solusi yang dibuat oleh SKD untuk mengatasi persoalan keuangan tersebut. Dimulai pada tahun 2006 dengan alumni sebagai sasaran utama. Pemenuhan dana operasional akademik ITB menjadi tujuannya. Program ini berbentuk Dana Lestari yang juga telah diterapkan pada beberapa perguruan tinggi di luar negeri. Harvard University telah menerapkannya sejak tahun 1920 dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 29.2 miliar dolar pada tahun 2006. Konsep Dana Lestari ITB tidak jauh berbeda dengan universitas-universitas kelas dunia. Dana pokok yang terkumpul dari donasi tidak digunakan secara langsung untuk operasional, namun diinvestasikan dalam bentuk deposito, saham atau surat hutang negara. Hasil investasi ini yang digunakan untuk operasional ITB dan SKD sendiri. Total investasi ITB pada tahun 2006 sebesar 850 juta rupiah dan meningkat menjadi 1.15 miliar rupiah setahun berikutnya. Pengggalangan dana Cinta ITB dilakukan terutama pada temu alumni. Namun pada penggalangan dana yang terakhir kali dilakukan, tidak hanya uang yang didapat melainkan juga perubahan nama pada beberapa gedung di ITB. Pada 27 September 2008 di Graha Niaga Jakarta, penggalangan Dana Lestari dan dies emas 50 tahun ITB diadakan. Acara ini dihadiri oleh para alumni dan dibuka oleh Hatta Radjasa selaku ketua Ikatan Alumni (IA). Awalnya,penggalangan dana hanya bertujuan untuk pembiayaan dies emas 50 tahun ITB. Namun, dengan difasilitasi Hatta Radjasa, rektorat ITB dan SKD berhasil mengumpulkan dana abadi dengan jumlah miliaran rupiah. “Kebetulan tahun 2009 ada Dies Natalis ITB, nah kita manfaatkan momentum tersebut.” Ujar Yoes Avianto, Direktur Eksekutif SKD. 4 alumni mengucurkan dana yang cukup besar malam itu. Sebagai bentuk penghargaan, nama empat laboratorium teknik (labtek) akan diganti dengan nama sesuai keinginan mereka; Aburizal Bakrie, Arifin Panigoro, Benny Subianto dan T.P Rachmat. Ide memberikan penghargaan berupa nama di laboratium teknik ITB berasal dari SKD sendiri. “Kebetulan juga, rektorat mempunyai ide yang sama. Jadi kita coba realisasikan.” Penjelasan Yoes. Penghargaan berupa nama itu diberikan sebagai umpan balik yang sesuai dengan besar donasi untuk Dana Lestari. Menurut deputi Arifin Panigoro, sumbangan yang tidak besar tidak diberi penghargaan seperti itu. Empat labtek yang akan diganti namanya adalah labtek 5 (FT dan KL), 6 (IF) , 7 (FA) dan 8 (EL). Labtek 5 berganti nama menjadi Benny Subianto.Labtek 6 akan diganti dengan nama T.P Rachmat. Labtek 7 untuk nama Arifin Panigoro dan labtek 8 akan dinamai ayah Aburizal Bakrie, Achmad Bakrie.

referensi :http://boulevarditb.org

Pasing grade masuk itb

Fakultas

Prodi

Pasing Grade SPMB 2006

Pasing Grade USM I 2007

Pasing Grade USM II 2007

Pasing Grade SPMB 2007

FSRD

Seni Rupa, Kriya, Disain dll

758

737

SBM

SBM

708

713

STEI

Elektro & Informatika

831

842

863

844

FITB

Meteorologi, Oceanografi, Geology

700

715

749

676

FTTM

Tambang, Geofisika, Metalurgi, Perminyakan,

714

791

816

768

FMIPA

Matematika, Kimia, Fisika

667

686

727

698

FTI

Teknik Fisika

700

758

817

764

FTI

Teknik Industri

780

830

847

814

FTI

Teknik Kimia

785

841

856

835

FTI

Teknik Material

695

733

774

726

FTI

Teknik Mesin

745

780

828

780

FTI

Tek.Penerbangan

700

741

808

726

FTSL

Sipil, Tek.Lingkungan, Tek.Kelautan

696

758

778

743

SAPPK

Arsitektur

695

764

717

747

SAPPK

Planologi, Perencanaan Wilayah Kota

693

731

757

732

SF

Farmasi

766

786

814

796

SITH

Biologi, Mikrobiologi

705

723

701

726

1.Passing Grade adalah NILAI PESERTA TEST MASUK YANG DITERIMA DAN BERADA DI PERINGKAT TERBAWAH DI SUATU FAKULTAS ATAU PRODI TERTENTU.

Nilai peserta test masuk dinyatakan melalui suatu pengolahan data statistik, yang didapat berdasar pemeringkatan secara nasional dari seluruh peserta SPMB 2006. Nilai IPA dan IPS dipisahkankan. BUKAN NILAI ASLI.

2.Metoda perhitungan Nilai SPMB :

Nilai mengacu pada nilai rata-rata dan deviasi standar dari nilai asli semua peserta Ujian secara nasional, tetapi perhitungan nilai peserta IPA dan IPS dipisahkan. Peserta IPC mempunyai dua macam nilai dan peringkat, yaitu nilai nasional IPA dan nilai nasional IPS

Pada SPMB tahun 2006 dan tahun 2007 ada 150 soal,masing-masing bernilai +4 bila dijawab benar, masing-masing bernilai -1 bila dijawab salah dan nilai 0 bila tidak dijawab. Jadi nilai asli maksimum = 600 ; dan nilai asli minimum = minus 150).

Berikut diberikan ilustrasi perhitungannya :

Contoh : Misal Amir adalah peserta kelompok IPC ; Misal nilai asli rata-rata nasional kelompok IPA= 250; Misal deviasi standar nasional, kelompok IPA= 50 ; Misal nilai asli rata-rata nasional kelompok IPS= 240; Misal deviasi standar nasional kelompok IPS= 60

Misal : NIlai IPA Amir yang didapat dari nilai ujian hari pertama ditambah nilai ujian hari ke dua kelompok IPA (seluruhnya ada 150 soal), misal , menjawab 100 soal, benar = 75 soal , salah = 25 soal; tidak dijawab = 50 soal. Maka nilai asli Amir = (75 x4) + (25 x -1) + (50 x 0) =275 –> selisih nilai asli Amir dan nilai rata-rata = 275- 250 = +25 ;

MAKA nilai SPMB nasional IPA dari Amir = 500 + (25/50)x100 = 600

Misal : NIlai IPS Amir yang didapat dari nilai ujian hari pertama ditambah nilai ujian hari ke dua kelompok IPS(seluruhnya ada 150 soal)misal, menjawab 80 soal, benar = 40 soal , salah = 40 soal; tidak dijawab = 70 soal. Maka nilai asli Amir = (40 x4) + (40 x -1) + (70 x 0) =120 –> selisih nilai asli Amir dan nilai rata-rata = 120- 240 = minus 120 –>

MAKA nilai SPMB nasional IPS dari Amir = 500 – (120/60)x100 = 300

setelah bca baru nyadar ternyata itungannya sedikit berbeda dari yg terfikirkan sejak sma..ya tp udahlah udh masuk,..hi2x

sumber : http://telecom.ee.itb.ac.id/~sigit